Senin, 18 Desember 2017

Membawa Kejayaan Bagi Negara

Ketika Patrice evra bermain mengolah si kulit bundar didalam turnamen berita sepak bola indonesia kala itu, pemain sepakbola yang memiliki tinggi badan seratus tujuh puluh empat sentimeter ini mampu menarik minat seorang pencari bakat dari Italia yang setelahnya menawarkan kesempatan untuk menjalani tes ujicoba di Italia bersama dengan klub profesional Torino disana. Torino sendiri bukanlah sebuah klub penguasa Serie A layaknya duo milan, as roma, napoli atau bahkan juventus tapi kesempatan untuk berlaga dengan tim yang berlaga didivisi utama ini tentu saja tidak boleh dilewatkan masih belum sekaya sekarang.

Sekarang kita akan beranjak ke awal karir profesional seorang Patrice Evra dalam mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau. Pemain sepakbola yang lahir tanggal lima belas bulan Mei tahun seribu sembilan ratus delapan puluh satu ini memulai karir berita bola dengan bermain membela klub kampung halamannya, yang bernama CO Les Ulis. Sama seperti kebanyakan pemain sepakbola yang sekarang sudah menjadi bintang atau legenda, Patrice Evra juga memulai dan meniti pekerjaannya ini dari bisa dikatakan titik nol lantaran CO Les Ulis sama sekali tidak terkenal didomestik dan bahkan di Eropa.



Selanjutnya, Patrive Evra juga merupakan seorang pemain sepakbola yang bermain membela tim nasional Perancis, negaranya walaupun ia tidak dilahirkan disitu. Sebelum mampu memperkuat tim senior berita bola dunia, pemain sepakbola yang memiliki tinggi badan seratus tujuh puluh empat sentimeter ini bermain mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau bersama dengan tim Perancis usia dibawah dua puluh satu tahun terlebih dahulu sama seperti kebanyakan pemain hebat lainnya, guna mengasah dan menyempurnakan kemampuannya agar ia mampu bersaing dilevel senior nantinya dante dan thiago alcantara.

Patrice Evra sendiri sempat memberikan komentarnya mengenai masa dimana dirinya berubah menjadi seorang pemain sepakbola profesional. Anak dari duta besar Senegal tersebut berkata bahwa hingga hari ini, hari dimana pemain sepakbola yang pernah memperkuat manchester united, juventus, dan marseille ini nantinya ketika ia menjadi seorang pesepakbola profesional alias sungguhan merupakan waktu dimana ia merasakan perasaan yang terbaik sepanjang hidupnya ketika mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau. Ia memberikan komentar seperti ini lantaran betapa emosionalnya momen tersebut.



Sepanjang pergelaran turnamen tersebut, Patrice Evra mampu tampil memperkuat negaranya pada dua pertandingan grup awal berbeda namun sialnya bagi Perancis, mereka harus mengalami babak awal dengan sangat kacau dan berakibat pada para pemain sepakbola yang mereka miliki itu melakukan aksi demo mogok bermain setelah mereka langsung tereliminasi di babak pertama. Hal seperti in itidak seharusnya terjadi atau dilakukan oleh pemain sepakbola profesional lantaran seluruh masyarakat Perancis menaruh harapan dipundak para pemain dan juga mereka diharapkan membawa kejayaan bagi negara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar