Edinson Cavani juga sempat mendapatkan penghargaan berita sepak bola indonesia sebagai pemain sepakbola terbaik di bulan September dan Oktober tahun dua ribu enam belas secara berturut - turut bagi yang merumput di Ligue 1 Perancis. Penghargaan ini sendiri diberikan oleh UNFP selaku persatuan pemain sepakbola profesional yang berisikan pemain yang masih aktif mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau. Trofi yang diberikan setiap satu bulan sekali ini sendiri tidaklah mudah didapatkan lantaran penyerang sekaliber Edinson Cavani saja baru sanggup memenangkannya selama dua kali tanpa satu pemain bintang.
Berikutnya di tahun dua ribu enam belas, Tim Howard akhirnya pulang kembali ke kampung halamannya dan bermain menghalau si kulit bundar dibawah mistar gawang diatas lapangan hijau di Major League Soccer Amerika Serikat dan membela Colorado Rapids, sekaligus juga berperan sebagai kiper utama mereka. Perpindahan Tim Howard dari Inggris ke negara yang dipimpin oleh Donald Trump ini bisa dikatakan sebagai sebuah penurunan lantaran tingkat kompetisi kedua negara yang agaknya berbeda jauh, dimana Amerika Serikat belum terlalu mengadopsi olahraga yang satu ini sebagai konsumsi utama.
Selanjutnya, Tim Howard sendiri telah didiagnosa oleh dokter berita bola dunia bahwa ia mengidap penyakit sindrom tourette ketika ia masih duduk dibangku sekolah dasar kelas enam lalu. Penyakit yang satu ini tidak bisa dipandang sebelah mata lantaran bisa berakibat sangat fatal layaknya epilepsi. Disini, syaraf motorik seseorang mengalami kelainan dan walaupun bisa ditekan selama sementara, namun dalam jangka panjang hal itu tidaklah baik. Gejala umum diantaranya mata yang mengedip, batuk - batuk, dan juga beberapa gerakan urat syaraf di wajah lainnya beradaptasi dengan tim barunya.
Akan tetapi, Tim Howard mampu menunjukkan bahwa dirinya pantas untuk dimainkan membela negaranya Amerika Serikat dibawah mistar gawang diatas lapangan hijau menghalau segala macam tendangan lawan. Ketika itu, tim nasional Amerika Serikat mampu bertanding di piala konfederasi FIFA tahun dua ribu sembilan dan Tim Howard turun sebagai starter dari menit pertama. Negara paman sam tersebut bahkan secara mengejutkan mampu keluar sebagai runner-up alias peringkat kedua berita bola setelah mereka dikandaskan oleh Brasil di partai pamungkas, sebuah hasil akhir yang membuat banyak orang melongo heran.
Penampilan seorang Tim Howard yang sangat hebat dalam mementahkan tendangan lawan kemudian menarik minat raksasa liga primer inggris Mancester United. Klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut kemudian mengontrak penjaga gawang berkepala plontos ini di tahun dua ribu tiga dimana ketika itu usianya juga masih muda. Manchester United sendiri kala itu membutuhkan sesosok penjaga gawang hebat setelah kepergian Fabian Barthez asal Perancis yang memutuskan untuk gantung sepatu alias pensiun, dan Sir Alex Ferguson tidak memiliki kiper cadangan yang pantas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar