Penekanan dari sistem catenaccio ini didalam dunia pesepakbolaan Italia membuat banyak sekali para pemain bertahan asal Italia yang terkenal akan tekelnya yang keras, dan gaya bertahan tanpa ampun seperti trio bek maut yang pernah dimiliki oleh Juventus, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, dan Andrea Barzagli. Akan tetapi walaupun strategi berita sepak bola indonesia ini memiliki konotasi kepada pertahanan, Herrera sebelum dirinya is dead mengatakan bahwa sistem tersebut sebenarnya lebih bersifat ofensif alias menyerang daripada yang dikira orang banyak pada umumnya tidak mementingkan faktor keindahan.
Selanjutnya, tim nasional Italia kalah setelah melalui pertandingan yang alot melawan wakil dari Amerika Selatan, Argentina karena tim tango ini bisa dibilang menerapkan strategi permainan yang agak mirip ketika dilatih oleh Carlos Bilardo. Argentina melenggang ke partai final namun harus kalah dihadapan Jerman yang dipimpin oleh Franz Beckenbauer. Tim nasional Jerman sendiri dari dulu hingga sekarang selalu mempertontonkan sepakbola yang ofensif dan tidak mengulur - ulur waktu seperti Italia ataupun Argentina ketika itu dan sangat seru untuk ditonton.
Para kritikus, pengamat, dan juga pesepakbola asing yang bermain diliga domestik Serie A Italia sering sekali menggambarkan para pemain bertahan Italia sebagai para pengendali ilmu hitam dimana mereka termotivasi dari filosofi machiavellia yakni sekuat tenaga memenangkan pertandingan berita bola dengan cara apapun, baik menggunakan metode yang dianggap licik maupun tidak etis. Sejarawan John Foot juga telah merangkum mentalitas para bek Italia tersebut yaitu dengan menyebutkan bahwa taktik adalah kombinasi antara kecerdasan dan kebrutalan. Pelanggaran secara taktis adalah makanan sehari - hari bagi mereka menerapkan strategi yang kompleks.
Strategi catenaccio ini hingga sekarang masih saja dikait - kaitkan oleh media olahraga, terutama dengan dinding pertahanan AC Milan yang sangat kuat ditahun seribu sembilan ratus sembilan puluhan dan juga Juventus yang diperkuat oleh Gianluigi Buffon mulai dari tahun dua ribu sepuluh hingga sekarang. Kedua tim tersebut menjadi contoh penerapan catenaccio yang sukses, terutama Juventus yang sudah memenangkan scudetto Serie A Italia selama enam kali berturut - turut dan mampu mencapai partai final liga Champions dua kali dalam tiga tahun terakhir.
Catenaccio murni sendiri jarang sekali digunakan dalam taktik sepakbola modern jaman sekarang ini. Dua karakteristik besar dalam gaya bermain catenaccio, yakni penjagaan satu pemain dengan pemain lainnya dan juga posisi liber alias bebas sangat jarang sekali diberlakukan. Struktur pertahanan yang sangat bersifat defensif dengan inisiatif menyerang yang kecil sering juga disebut - sebut sebagai catenaccio tapi istilah yang ini semakin menjauh dari desain awal taktik itu. Bahkan tim nasional Italia dan Juventus saja sekarang tidak menerapkan murni formasi seperti ini berita bola dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar