Senin, 13 November 2017

Ijazah Keuangannya Tempo Dulu

Sebelum menjalani hubungan asmara berita sepak bola indonesia dengan Alena Seredova, istri pertama Gianluigi Buffon dari Republik Ceko tersebut, penjaga gawang yang pernah menimba ilmu sepakbola menghalau serta mengolah si kulit bundar bersama dengan akademi muda Parma dulu ini sempat juga bertunangan dengan atlet lari jarak dekat asal Italia dan juga tergabung dalam tim atletik nasional Italia bernama Vincenza Cali tapi kabar pertunangan tersebut harus kandas ditengah jalan karena satu dan berbagai lain hal yang sampai sekarang tidak pernah diketahui oleh orang banyak untuk mengiklankan produk mereka.

Lalu pada bulan Desember tahun dua ribu sembilan, nama Gianluigi Buffon juga diikutsertakan dalam daftar tim berita bola yang berisikan sebelas pemain sepakbola terhebat di posisinya masing - masing bernama "Team of the Decade" alias tim terbaik dalam satu dekade. Daftar ini dirilis oleh The Sun, sebuah media berita asal Inggris yang belakangan ini kurang dihormati didunia jurnalisme karena kerap merilis berita - berita yang belum bisa dikonfirmasikan kebenarannya atau malah hoax semata dan terutama berhubungan dengan presiden Amerika Serikat sekarang, Donald Trump.



Selanjutnya pada tanggal tujuh bulan Mei tahun dua ribu dua belas, seorang Gianluigi Buffon terpilih menjadi wakil ketua dari AIC, yang merupakan asosiasi pesepakbola Italia. Ini adalah pertama kalinya seorang pemain sepakbola yang masih aktif mengolah si kulit bundar di atas lapangan hijau memegang posisi seperti ini. Nampaknya jajaran direksi dan dewan asosiasi berita bola dunia tersebut sudah yakin dan percaya kepada sosok Gianluigi Buffon yang sudah makan asam garam dunia pesepakbolaan tidak hanya didalam negeri Italia saja tapi juga internasional mengingat ia menjadi kapten tim nasional Italia mentalitas juara yang tinggi.

Sekarang kita akan membahas kehidupan seorang Gianluigi Buffon diluar dunia sepakbola yang sudah lebih dari dua puluh tahun digelutinya. Pada tanggal empat belas bulan November tahun dua ribu delapan, Gianluigi Buffon merilis sebuah buku otobiografi tentang dirinya dalam versi Italia berjudul Numero Uno atau Numero 1. Buku ini ditulis dengan kolaborasi bersama penulis terkenal Roberto Perrone. Pemain sepakbola yang telah mencapai berbagai macam hal dalam karirnya memang hampir dipastikan akan membuat sebuah otobiografi atau film dokumenter yang mengisahkan kerasnya perjuangan mereka.



Berikutnya pada tanggal tiga puluh bulan Mei tahun dua ribu enam belas, Gianluigi Buffon bergabung dengan jajaran direksi sebuah perusahaan tekstil asal Italia bernama Zucchi Group S.p.S dengan total saham sebanyak sembilan belas koma empat persen disana. Nampaknya penhaga gawang yang pernah mengenyam pendidikan olahraga sepakbola bersama Parma semasa mudanya ini dalam menghalau serta mengolah si kulit bundar senang sekali bermain - main di bagian saham seperti ini, dan mungkin itu juga lah yang menjadi dasar mengapa Gianluigi Buffon memalsukan ijazah keuangannya tempo dulu sebelum tercyduck.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar