Senin, 23 Oktober 2017

Tidak Pernah Mengukir Sejarah

Ibu angkat Mario Balotelli bernama Silvia, ia merupakan seorang berdarah Yahudi yang merupakan seorang putri dari korban Holocaust yang dulu katanya pernah terjadi di Jerman dibawah kekuasaan Adolf Hitler dimana semua orang berdarah Yahudi dibantai oleh pasukan Nazi tapi banyak sekali perdebatan yang beredar apakah Holocaust ini benar - benar terjadi atau tidak. Sedangkan ayah angkatnya bernama Fransesco Balotelli dan ia merupakan warga asli Italia dan ia selalu mengajarkan Mario Balotelli bagaimana cara agar menjadi manusia yang benar ketika beradu dengan lawan.

Pada awal mulanya, Mario Balotelli tinggal bersama Silvia dan Francesco hanya pada hari senin sampai jumat saja dan kemudian ia pulang kembali ke keluarga kandungnya pada akhir minggu, yakni sabtu dan minggu. Mengoper - oper seperti ini memang kerap dilakukan oleh orang tua kandung dan angkat dimanapun mereka berada selain juga ketika ada pasangan suami istri yang bercerai dan memberikan hak asuh anak kepada salah satu pihak namun alangkah baiknya jika masa kecil berita bola tidak berpindah - pindah agar ia mampu mencari jati dirinya yang sebenarnya sedari kecil.



Mario Balotelli kemudian mendapatkan perhatian dari publik penikmat sepakbola baik yang berasal dari Italia maupun dunia ketika pemain sepakbola yang lahir di Palermo, Italia ini mampu menggetarkan jala gawang Juventus yang dijaga oleh kiper terbaik dunia, Gianluigi Buffon. Selain Gianluigi Buffon, posisi kiper jaman sekarang tidak begitu banyak diisi oleh pemain yang berbakat selain Manuel Neuer dari Jerman yang membela Bayern Munich. Manuel Neuer sendiri bahkan pernah beberapa kali menjadi kandidat penerima penghargaan Ballon d'Or bagi pemain sepakbola terbaik didunia menjadi seorang penyerang berbahaya.

Selanjutnya gol pertama seorang Mario Balotelli pada pergelaran Serie A tercipta pada bulan April tahun dua ribu delapan lalu ketika Inter Milan, klub berita bola dunia yang saat itu masih ia bela berhasil mengalahkan tim papan tengah Atalanta dengan skor akhir dua nol. Disini sekali lagi perlu diingat bahwa Mario Balotelli masih berusia delapan belas tahun dan usia tersebut masih terbilang sangat muda, bahkan bukan waktunya seorang pesepakbola bisa menghasilkan gelontoran gol semacam itu. Kasus seperti ini juga pernah terjadi pada punggawa Brasil yang sekarang membela Paris Saint Germain, Neymar Junior.



Berikutnya ketika ia menginjak usia yang ke lima belas, Mario Balotelli selanjutnya diprimosikan ke tim inti klub Lumezzane dimana setelah itu pemain sepakbola berkewarganegaraan Italia dan berdarah Ghana ini melakukan debutnya atau tampil untuk kali pertamanya di kasta ketiga sepakbola Italia Serie C1 dipartai liga melawan Padova tanggal dua bulan April tahun dua ribu enam. Padova dan Lumezzane sama - sama merupakan sebuah tim berita sepak bola indonesia yang tidak pernah mengukir sejarah namun keduanya dianggap cukup kuat di kasta ketiga pesepakbolaan negara menara pisa itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar